Koleksi Medali Saya 2018
Running

Cara Saya Melihat Medali

Dulu, ikut event lari atau race, kemudian dapat medali yang dikalungkan di leher itu buat saya rasanya biasa saja. Ya namanya juga finish, dapat medali, normal. Lagipula pada akhirnya medali-medali ini berserakan di kamar, di gudang, bahkan hilang. Tapi di tahun 2018, ketika negara api menyerang, semua berubah.

Resolusi Sehat 2018

Salah satu resolusi 2018 saya adalah tetap sehat dengan 3 kali finish Half Marathon di 3 event Marathon nasional. Setelah berhasil finish di event Half Marathon ketiga di 2018, cedera parah menghantam. Saya kena Iliotibial band syndrome (ITBS) plus hasil MRI “scarifying of the tissue” di sekitar lutut. Saya harus bolak-balik ke fisioterapi dalam 10 sesi panjang selama 2 bulan lebih. Gak boleh olahraga lari (sedih banget), gak boleh olahraga benturan kaya sepak bola (bete banget), apalagi membayangkan finish half marathon. Jalan saja sakit, apalagi lari. Saya akhirnya terpikir untuk berhenti dari lelarian, toh target 3 kali finish HM di 2018 sudah tercapai. Tapi bukan Abang Mael Lee saja yang bukan kaleng-kaleng. Saya juga bukan kaleng-kaleng. Segera setelah akhir fisioterapi, saya latihan kembali. Traumatik dan rasa khawatir selalu membayangi. Kondisi mental drop di level terendah, kondisi fisik apa lagi. Gak mau berlarut-larut, saya beranikan diri daftar di event Half Marathon keempat. Kali ini gak ada target finish, tanpa medali pun tidak apa. Hanya sekedar pengin mengembalikan semangat, dan membuktikan pada diri sendiri kalau sesungguhnya saya adalah pelari gadungan gak tau diri. Di event itu, saya finish juga, dengan penuh perjuangan. Ketika medali finisher dikalungkan, saya nangis. Saya kayak orang gila yang kegirangan sambil ngomong ke medali, “I’M BACK… I’M BACK!”. Saya bersyukur aja waktu itu gak ada yang tabokin saking lebaynya saya. Tapi sumpah, di moment itu teringat masa-masa penuh rasa sakit ketika cedera, teringat proses latihan yang menyiksa, teringat rasa putus asa dan.. teringat Bang Mael Lee.
Koleksi Medali Saya 2018
Koleksi Medali Saya 2018
Hingga akhir 2018, saya berhasil finish bukan cuma 3, tapi 5 kali Half marathon plus belasan event 5K dan 10K. Alhamdulillah target jauh terlampaui, semua berkat izin Allah. Sejak itu saya tidak pernah melihat medali dengan cara yang sama lagi. Tiap kali lihat medali-medali ini, ada banyak cerita yang bisa saya kenang. Medali ini jelas adalah hasil ketika kondisi saya sedang “di atas”, tapi medali ini juga selalu bisa mengingatkan saat-saat kondisi saya sedang “di bawah”. Selamat jalan, 2018. #2019FinishFullMarathon

2 comments on “Cara Saya Melihat Medali

  1. Pos ini mengajarkan pada saya bahwa ‘jatuh’ itu pasti dialami setiap orang, dengan berbagai cara/kondisi, tapi kembali bangkit dan menyembuhkan diri dari trauma itu yang luar biasa. Tidak semua orang bisa. Semangat, Kakak Ucha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *