Blog, Family, Traveling

Desperately Need Vacation

Akhirnya tahun 2009 sudah berjalan. Beberapa resolusi tahun lalu juga Alhamdulillah sudah terlaksana. Dan kalau mau membuka lembaran baru, rasanya saat seperti inilah yang paling tepat.

Setelah menikah dan menjalani hidup berumah tangga, ternyata banyak kekhawatiran yang tidak terbukti. Sebelum menikah dulu saya khawatir istri saya bakal dikasi makan apa. Bisa-bisa kita berdua menderita kelaparan. Atau bagaimana kalau kita tidak punya tempat tinggal lalu gelandangan ke mana-mana. Semua kekhawatiran itu ternyata hanya alibi dari orang-orang seperti saya yang dulu tidak mau disuruh cepat-cepat menikah. Berlebihan dan tidak rasional.

The fact is, I do feel so much better now.

Back to topic, saya rasanya pengen banget jalan-jalan. Istri lagi pulkam. Homesick katanya. Jadi dia dapat kompensasi pulkam sampai homesicknya hilang. Kurang bae apa, coba. Makanya sekarang saya bujang lagi. Tidak apa-apa, toh saya lebih terbiasa sendiri daripada berdua. Dan istri saya lebih terbiasa sama keluarga daripada berdua. Kata orang sih, kangennya lebih tinggi kalau jauh-jauhan.

vacation

Tapi dengan cuaca yang belakangan kurang kondusif sepertinya agak khawatir juga mau travelling. Lagipula tempat-tempat favorit saya di musim hujan begini pastinya kurang nyaman didatangi. Saya paling suka lansekap. Bisa motret pemandangan sambil duduk-duduk. Menghayal, dan ileran.

11 comments on “Desperately Need Vacation

  1. Perang ? masa lalu ? penyembuhan ? duhhh.. sahabat kita ini rupanya sedang berusaha keras menata hati ya…
    emhh.. jangan biasakan jauh dari isteri terus merasa lebih nikmat.. nanti kebiasaan lho…!! Nikmati saat berdua dengannya..bukankah berdua lebih baik daripada sendiri ?
    maaf.. kok malah ceramah.. hikks

  2. @beautiful season : iya mbak, lagi berusaha menjadi lebih baik. doakan ya.. eh, saya ditinggal istri malah stress loh mbak, bukan malah seneng. πŸ™

  3. Meninggalkan masa lalu?
    Bukankah masa lalu tak pernah bisa ditinggal? Buat saya, masa lalu justru seperti bayang-bayang yang tidak pernah pergi dari hidup seseorang…

    Yang paling penting adalah… nikmati saja… Anggap saja itu adalah reminder seandainya di masa lalu kita pernah berbuat kesalahan…

    Salam kenal, ya…
    Rajin-rajin neleponin istrinya, lho.. hehehehe…

  4. subhanallah…..ga’ sengaja saya baca tulisan mas ucha,
    nyentil banget…….(perasaan saya yang memang suka agak sensitif he…he…). sungguh……saya terkesan.

    salam kenal ya…..

    tks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *