It has been over 2 years since i first published my first post on weblog, February 2004.
Minggu kemarin, untuk pertama kalinya seumur hidup, saya diminta jadi pembicara acara diskusi panel di Ternate. Temanya “Internet & Pengaruhnya Bagi Pendidikan dan Kehidupan Masyarakat”. Penyelenggaranya HMJ-TI UMMU Ternate.

Pertanyaannya adalah: Kok saya?

Dan semua pun berjalan lancar. Penerbangan dijadualkan sehari sebelum hari H. Tiba di Ternate dengan riang gembira sambil bersiul tralala, saya langsung nodong minta diajak ngopi di pinggir pantai Gamalama. Kebetulan dijemput teman. Malamnya saya sempatin mericek lagi bahan presentasi.

And the show begins.. Dengan jumlah peserta yang ternyata buanyak. Ada pak walikota, pak kepala dinas, rektor UMMU, guru2 sekolah, mahasiswa, siswa SMU sampe siswa SD. Sumpah saya jadi gak pede. Dalam hitungan detik saya bisa kehilangan kepercayaan diri dan drop sampe 0%. Acara dimulai dengan sambutan dari banyak pihak yang kalau saya hitung totalnya bisa lebih dari 3 jam. Sampai akhirnya saya diminta dengan hormat maju ke depan disuruh nyanyi lagu Maju Tak Gentar. I’m kidding.

1 jam sesi presentasi, 1 jam sesi diskusi dan tanya jawab, sounds perfect for me. saya akhirnya ngomong panjang lebar tentang sejarah Internet, proses komunikasi data termasuk OSI layer sampai teknologi 3G/UMTS yang mendemonstrasikan komunikasi real time dengan streaming sampe hologram. Forget the presentation, let’s just go to this :

Penanya1 (P1) : “Saya pernah dengar tentang akses internet dengan kaleng susu, gimana tuh?”

P2 : “Kok di sini internetan mahal sih?”

P3 : “Di Warnet x, saya paling kesal. Udah mahal, lelet, susah buka yahoo! lagi”

P4 : “Punya referensi warnet yang bagus gak?”

P4 : “Internet itu mahal kan? Mahal mana sama chatting?”

See? Kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah tentang chatting dan warnet. Faktanya adalah kita sudah berada di zaman 3G. Pemanfaatan internet untuk chatting saja sudah ketinggalan. Internet bisa buat masak nasi, buka pintu garasi, memantau kondisi di rumah dari jarak jauh, sebut apa saja. Nothing is impossible, Impossible is nothing (Kaya iklan Nike). Tapi akhirnya diskusinya jadi menarik, omongannya jadi tidak berat2 amat, tidak seperti yg saya bayangkan. And all that ended up nicely.

Terimakasih untuk Himpunan Mahasiswa Jurusan TI yg nyelenggarain acara ginian. Setidaknya beberapa detik setelah acara saya bisa menyaksikan wajah-wajah antusias di hampir semua peserta. Dua kemungkinan untuk fenomena ini. Mereka sangat tertarik dan terpacu dengan perkembangan teknologi yang sudah jauh meninggalkan mereka, atau mereka sepakat merencanakan pembunuhan sadis terhadap saya karna bingung dengan apa yang baru saya omongin dan nyumpahin saya biar tidak datang2 lagi.