Blog

Boots Factor

Sepatu bola yang dilaunching 1 Februari 2008 ini sudah saya incar sejak awal, Nike Mercurial Vapor IV FG. Menurut sumbernya, sepatu ini didesain sangat ringan. Totalnya hanya 260 gram untuk sepatu ukuran 43 Euro. Dan karena ukuran kaki saya adalah 7 UK atau 41 Euro, artinya total beratnya lebih ringan lagi. Meski begitu, sepatu ini dilengkapi dengan cincin karbon pada bagian lingkar tumit sehingga benar-benar mencengkram pada kaki. Dan hasilnya, penggunanya seperti tidak sedang mengenakan sepatu dan katanya bisa lari dengan kecepatan maksimal.

Direlease dengan tipe stud firm ground (FG), sepatu ini cocok untuk kondisi lapangan rumput natural atau rumput sintesis. Jadi sebenarnya kurang cocok untuk kondisi lapangan Indonesia yang sebenarnya bukan rumput tapi alang-alang dan semak belukar, hwehehe.. Cristiano Ronaldo, Nani, Ibrahimovic, Lennon, Mexes dan Alexandre Pato adalah beberapa orang yang jadi penggunanya.

Dan ternyata sepatu ini susah juga dicarinya. Apa mungkin belum dipasarkan di Asia kali ya? gak tau juga deh. Sampe akhirnya saya menang bid di ebay untuk item ini dari seller di UK. Produknya sendiri dari Italia. Dan setelah 10 hari nunggu, nyampe juga di sini. Benar aja, labelnya tertulis made in Italy. Beratnya juga hanya sekitar setengah dari Adidas +F10.6, sepatu saya yang lain. Tapi kok rasanya sayang banget mau dipake di lapangan. Hihihi.. Desainnya minimalis tapi warnanya ngejreng abis :D.

Jadi sekarang saya punya 2 sepatu bola. Hard ground (HG) untuk ngulek cabe dan firm ground (FG) untuk nakut-nakutin tikus. Bukan, HG untuk main sore atau waktu rumput lapangan kering dan FG untuk main pagi di rumput berembun. Halah, Udah kaya pemain pro aja nih.. Padahal kalau dari statistik 5 pertandingan terakhir saya tercatat 2 kali cedera, 12 kali kesalahan umpan, 7 kali tembakan melenceng depan gawang, dan 6 kali kena lemparan botol kemasan dari penonton. Parah deh. Ya tujuannya sih lebih untuk menghindari cedera yang tidak perlu. Atau malah jangan-jangan nambah beban mental nih. Yang Adidas +F10.6 aja sejauh ini baru mencatatkan 1 gol, huh! Jangan bilang saya harus mencoba minuman khusus dewasa untuk penyubur karena sudah saya coba dan hasilnya tidak terbukti!

Tapi memang sih, waktu sedang tidak perform paling enak menyalahkan sepatu. Padahal sebenarnya kalau dasar pemainnya bagus, gak pake sepatu juga tetap aja bagus. Tapi kalau begitu kenapa justru para pemain bagus yang sepatunya didesain spesial? Jadi sebenarnya main bola tuh player factor ato boots factor?

20 comments on “Boots Factor

  1. wah keren man… Kalo mengenai factor, liat-liat man. Kalo di Indonesia kayake faktor wasit dan penonton deh yang bikin bagus sepakbola. 😀

  2. wah dah lama ga maen bola… sepatu bola yg eagle waktu kuliah jg udah ga tau entah kmana ………..

    harusnya salah satu merk ngluarin merk ALIEN .. biar bisa nyaingin PREDATOR-nya Adidas :B

  3. “Ikut kegiatan sosial AM yg akan diadakan hari Minggu ini tgl 30 Maret 08 di perkampungan nelayan tj bunga! info lengkap di portal angingmammiri.org “

  4. tetap predator powerswerve lebih keren, di telapaknya terpasang “metal powder” biar ada tambahan power saat sepatu mengenai bola ketika tendangan dilakukan. Faktor sepatu juga menunjang performa pemain, sepatu didesain khusus sesuai dengan ergonomi sang pemain tentu tabah nyaman saat digunakan seperti adidas powerswerve warna merah yang digunakan Ballack terbukti kan kencang banget tu tendangan

  5. Pingback: BE THANKFUL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *