Jadi nih ceritanya, ada foto caleg dengan nomor urut 23. Siapa dia saya juga tidak kenal, pokoknya di posternya lebih besar foto mukanya David Beckham daripada dia. Slogannya “Pilih no 23. Beckam aja pilih 23!”
Miris. Selain dia sukses bikin orang yang liat ketawa, dia juga sukses menunjukkan kebodohannya. Pak, nih ya David Beckham tuh sekarang nomor punggungnya 32. Dan Beckham itu tulisannya Beckham pake “H”. Bukan Beckam, Pak.
Ada 44 partai politik dengan ribuan caleg seluruh indonesia. Tiap daerah punya ratusan caleg dan tiap caleg punya ratusan poster dan baliho. Dipasang di mana-mana di tiang listrik, di pohon, di pagar rumah orang, di angkot. Apa itu namanya bukan nyampah?
Kebetulan rumah saya posisinya sangat strategis dipakai untuk media publikasi. Kalau kata orang: tusuk sate. Jadilah di dinding pagar rumah saya selalu ada poster caleg yang saling tumpang tindih. Hari ini caleg A, besoknya sudah tertutup sama poster caleg B yang ukurannya lebih besar.
Di depan rumah saya saja tadi pagi sudah ada lagi poster sama bendera partai terpasang di bambu yang diikat di pagar. Warna hijau! tiga hari yang lalu warna hitam kuning putih yang sekarang saya pakai jadi penutup garasi. Pernah juga warna biru. Saya jadi curiga, jangan-jangan partai-partai ini sedang memata-matai dan berusaha membujuk saya untuk jadi caleg mereka.
Bukan cuma itu, foto-foto yang terpasang juga belum tentu masyarakat kenal. Ujug-ujug mengumbar janji dan slogan yang sangat bernuansa Orba. Tidak tahu dari mana para caleg ini mulai, pokoknya sekarang sudah nyalon caleg aja. Kontribusinya sebelum ini siapa yang tau? Giliran terpilih malah hilang dari tanggung jawab. Apa itu namanya bukan nyampah?
Ada juga poster caleg dengan tulisan “Keturunan ke sekian sultan ini, ke sekian pangeran itu.” Hari ini masih juga ada dompleng mendompleng. Sangat miris dan memalukan.
Ketika orang-orang ini akhirnya terpilih, agenda mereka yang paling realistis adalah mengembalikan modal kampanye. Kampanye jelas butuh modal. Dan kalau kita bicara modal, maka kita akan bicara keuntungan. Kecuali kalau orang-orang ini memang tanpa pamrih. Tapi kalau lihat cara kampanye yang menggebu-gebu macam begini, apa iya ada yang tanpa pamrih?
di bekasi ada celeg lagi jabat tangan sama obama… ha…ha… apa tuh hubungannya……???
wahhaaa..
tapi ada yang lucu loh..
perhatikan deh cara tim sukses nya membuat poster
“centang, ceklist, tanda benar, dll”
terkadang tertawa sendiri melihatnya..
haha…
pesta demokrasi non….. moga2 ga demokrasi yang kebablasan aja dah…..
😀
Bang berani ga kalau besok lewat sono lagi sambil bawa spidol yang gede lalu tulis disana yang besar begini “SIAPA SICH LO ????!!! 😀 ckckckckck …..
Masa rakyat dibodohin mengenal wakilnya melalui wajah jelek itu dan anma yg jasanya g dikenal sama sekali 😀
Rakyat jangan bodoh memilih ya 😀
Salam 🙂
kan langsung di komen tuh Cha sama iklannya A Mild, kalo gak salah gini bunyinya:
“Banyak janji, banyak lupa”
Wakakaka…..*ngakak sambil gulingan*
Ketahuan banget gak mutu caleg dengan nmr urut 23. Sungguh keterlaluan partai yang jadiin dia caleg.
hihihihihihiiiiiiiiiii…lucuuuuuuuu…. duuuh ngakak d…tapi emang bener, jalan n taman jadi penuh ama poster2 ga jelas…..cuman kalo gi macet, iseng2 baca banyak nemu yang lucu2 juga…hiihi..
begitu banyak yg sadar itu suatu kebodohan. yet ngga juga berubah yah mereka.. *sigh*
Untuk sementara Indonesia jadi negara baliho huehehehe banyak sekali baliho… bahkan di kota sekecil Ende pun begituh hiks… sampe nggak ada tempat tersisa (halah) hehehe… btw itu Beckam? Ohhhhh… Noooooooo….
http://janganbikinmalu2009.com/web/galeri.php -> lucu lucu bangeettt