Gara-gara mau upgrade wordpress, jadinya saya sendiri yang kelabakan merestore database. Karena mau gampang, saya memilih menggunakan fasilitas fantastico ketimbang harus mereplace manual file-file ke hostingan. Dan karena versi databasenya beda, saya akhirnya mendrop semua databasenya tentunya setelah sebelumnya dibackup dulu. Begitu wordpress sukses saya upgrade, nah lo.. databasenya tidak bisa saya restore. Jadilah weblog saya kosong plong dan seperti baru lagi. Artinya postingan saya sejak 2004 hilang. TIDAAAAKKKK!!!

That was close! Saya mutusin membuat server mySQL di kompi, masukin database backup dan membuat weblog di localhost. Tabel bekas backup saya eksport satu-satu dan saya dumping ke hostingan. Alhamdulillah jadi lagi.

Iya sih, ini cuma weblog. Isinya hanya tulisan-tulisan yang sebenarnya tidak bisa dikatakan 100% valid. Gak ada validitas, suka-suka saya. Tapi sedikit banyaknya tetap saja weblog jadi catatan harian saya, meskipun faktanya saya tidak menulis tiap hari. Beberapa bulan belakangan bahkan hanya sekali sebulan. Tapi untuk kehilangan tulisan tentang kejadian-kejadian seru sepanjang 3 tahun terakhir, I don’t think so.

Who’s blogger, anyway? Orang yang punya website, baik hostingan gratis atau premium, numpang pada website orang lain atau punya domain sendiri yang digunakan untuk menulis. Sebuah Weblog, Web log atau singkatnya Blog, adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. (sumber: Wikipedia)

Salah seorang pejabat tinggi di salah satu negara anggota Asean pernah memberi komentar kurang enak tentang weblog. Bahwa weblog bisa menjadi alat untuk merusak reputasi seseorang dan menjadi kendaraan politik yang tidak sehat. Komentar saya, kalau memang tujuannya merusak reputasi kenapa harus dengan weblog. Saya sendiri bisa merusak reputasi orang lain dengan SMS mungkin, atau bunga bangkai? tidak harus weblog. Dan saran saya untuk beliau: pertama, coba lihat sisi positif dari blogging. Bahwa saya punya teman dari hampir seluruh Indonesia bahkan Amsterdam, Bergen, London atau Jerman adalah karena blogging. Bahwa saya bisa suatu saat menjadi penulis, di mana reputasi seorang penulis sering ditempatkan di tempat terhormat karena kemampuannya menuangkan isi pikiran menjadi tulisan, diawali dari blogging. Kedua, kalau memang ada kesempatan, tidak ada salahnya kalau beliau coba tuliskan dalam satu halaman blog kejadian menarik yang pernah terjadi dalam satu hari. Setelah itu saya tidak akan berkomentar apa-apa bila selanjutnya beliau menjadi blogger juga.