Blog

World Ocean Conference yang Aneh

WOC Manado
Saya merasa terhormat bisa menjadi saksi hidup World Ocean Conference (WOC) pertama di dunia. Entah WOC ini akan digagas kembali atau menjadi event pertama dan terakhir, saya tidak peduli. Yang saya peduli, kapan orang-orang yang memenuhi Manado saat ini bisa kembali dengan selamat di negara mereka masing-masing tanpa meninggalkan sedikitpun ancaman flu burung di kota ini.

Jadi ceritanya, pemerintah mengatur peredaran mobil di jalan kota Manado selama event WOC. Aturannya tiap tanggal ganjil hanya mobil dengan plat berakhiran ganjil yang boleh keluar. Sebaliknya tanggal genap khusus untuk mobil dengan plat berakhiran genap saja yang boleh keluar. Aturan yang sepertinya sangat efektif mengurangi kemacetan kalau diterapkan di kota besar seperti Jakarta, tidak termasuk kemacetan lain karena demonstrasi para supir gara-gara aturan ini. Dan kemarin, berhubung tanggal 12 disepakati sebagai tanggal genap, kendaraan yang biasa saya pakai dengan plat 2395AB -di mana 5 adalah angka ganjil- jelas tidak bisa beredar.

Otak cerdas saya segera mempertimbangkan hal-hal berikut :

  1. Naik mobil lebih praktis dengan bawaan yang banyak.
  2. Naik mobil lebih nyaman dibanding naik bendi. Bendi tau, kan? kendaraan perang zaman Bharatayudha.
  3. Naik angkot dengan rute: rumah – kantor – apotik – tukang cukur – tukang sate – toserba – pasar – rumah lagi, dengan lokasi masing-masing yang tersebar di delapan penjuru mata angin, sepertinya kurang efektif dengan mempertimbangkan macet dan harus berpacu dengan waktu mepet antara jam pulang kantor dan jam makan malam istri saya (yang memanfaatkan kondisi ngidamnya untuk membuat aturan waktu makan malam yaitu 10 menit sebelum sholat Isya atau saya tidur di ruang tamu).

Saya akhirnya memutuskan untuk nekat pakai mobil saja. Dan sesuai jadual hari itu, beredarlah mobil dengan plat 2395AB ini mengitari rute wajibnya. Dan benar saja, pak polisi (mulai saat ini kita sebut saja PP) demi melihat mangsa seorang ganteng nekat (mulai saat ini kita sebut saja GN) yang beredar dengan plat ganjil, langsung siap-siap di pinggir jalan dengan sumpritan sambil mengibas-ngibaskan kertas tilang.

PP : “Selamat sore pak, tau hari ini tanggal berapa?”
GN : “Tanggal 12?”
PP : “Benar Pak. Tanggal 12 tanggal genap dan Bapak saya tilang karena melanggar.”
GN : “Maaf Pak, pelanggarannya apa ya?”
PP : “Bapak keluar dengan plat ganjil. 2395 itu ganjil pak dan sesuai aturan, plat dengan akhiran ganjil tidak boleh keluar di tanggal genap.
GN : Tiba-tiba kepikiran untuk ngeles. “Maaf pak, plat nomor saya 2395AB. Bukannya akhirannya yang dilihat pak? berarti B kan pak? B itu kan genap.”

Si pak Polisi bingung. Karena kebetulan dia operasi sendirian, jadi dia tidak bisa konfirmasi ke siapapun tentang siapa yang benar.

PP : “yang dilihat akhiran angkanya pak, bukan hurufnya.”
GN : “Di mana-mana akhiran itu ya yang paling belakang pak. Kalau angkanya saja bukan akhiran namanya.”

Si pak Polisi akhirnya mencoba menghubungi rekannya melalui walkie talkie. Dan entah dua-duanya yang bingung atau si pak polisi yang salah dengar, dia seperti tidak puas. Si Pak Polisi kemudian mencoba mengkonfirmasi pada beberapa orang yang melintas. Tapi bahasa tubuh orang-orang yang saya lihat sepertinya mengatakan “maaf, kami tidak tertarik dengan Polisi yang sedang pegang kertas tilang.” Akhirnya Pak Polisi menyerah dan saya bebas dengan dititipi pesan, “baik pak, silakan lanjut. Jangan lupa besok bapak tidak boleh pakai mobil ini.”

Tentu saja besok saya pakai lagi. Besok kan tanggal 13. Saya yakin beberapa menit setelah saya berlalu, si pak polisi ini sadar dan segera mengecek pemilik nomor kendaraan 2395AB untuk dijadikan target operasi.

Dengan ini saya mau bilang, maafkan saya, pak. Hidup WOC!

14 comments on “World Ocean Conference yang Aneh

  1. wuah!!!
    super bandel nih si bapak.
    awas lho, si kecil belajarnya dari dalam perut, hehe…
    btw, teori ganjil genapnya ok banget tuh, kayaknya kota lain emang mesti nyontek.

  2. Hwa… sukses ya, Cha. Btw salam buat nyonya hehehe bumil 😀 siap2 Ucha jadi bapaaaaaaaaaaak… hore…. (jadi ingat aroma melati :D)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *